Menjadi Sufi di Era Digital
Ketika mendengar kata sufi, dalam benak seseorang pasti tergambar sosok manusia berjubah dengan jenggot rapi, yang sehari-hari duduk bersila sambil memutar tasbih, berpenampilan khumul, pendiam, kurang bergaul, alergi dengan perubahan zaman bahkan anti kekuasaan. Benarkah? Gambaran ini bisa dimaklumi karena memang genealogi lahirnya laku kesufian berawal dari potret seperti itu. Yang dulu dikenal dengan sebutan ahlu al-suffah yakni orang-orang yang tinggal di teras Rasulullah Saw yang hidupnya hanya diabdikan kepada Allah Swt. Padahal, ciri di atas itu hanya penampilan luar saja. Sementara hakikat dari kesufian adalah kondisi batiniyyah. Artinya, seorang sufi itu adalah orang yang berusaha semaksimal mungkin memoles hatinya agar bersih dari...
Read More
MOST COMMENT