Pada dasarnya, Business Intelligence sengaja dibangun untuk membantu perusahaan mencapai target-target yang telah ditetapkan. Ketika target perusahaan adalah harus memenangkan persaingan, maka competitive intelligence menjadi penting. Namun demikian, selalu ada langkah-langkah strategis yang harus dilakukan oleh perusahaan agar mencapai tujuannya, termasuk dalam hal inovasi model bisnis, modal bisnis, inovasi dalam proses, dan inovasi produk. Inovasi ini dianggap penting mengingat globalisasi industri, teknologi, dan pasar semakin hari semakin meluas. Dengan kondisi ini, maka bisnis pada akhirnya tidak dapat berdiri sendiri tanpa memanfaatkan teknologi informasi (IT), begitupula sebaliknya.

Perbedaan Karakter  

Meskipun beberapa orang mengatakan bahwa bisnis dan teknologi informasi sulit untuk dikombinasikan karena perbedaan bahasa dan mind-set, tetapi upaya untuk saling memahami satu sama lain sangat penting guna menunjang kinerja perusahaan. Bisnis dan teknologi informasi memang secara prinsip memiliki karakteristik dasar yang berbeda dan sulit disatukan, tetapi apabila keduanya dipadukan melalui sebuah sistem yang memiliki kapabilitas untuk mengorganisasikannya, maka paduan kedua hal ini justru akan berpengaruh positif dan akan menunjang keseimbangan kinerja dalam perusahaan, sehingga kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh pebisnis pada akhirnya akan ditutupi oleh kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh ahli teknologi informasi, dan sebaliknya.

Berikut beberapa perbedaan karakter seorang pebisnis dan ahli teknologi informasi (IT):

  • Pebisnis cenderung menyukai interaksi dengan dunia luar, lebih suka beraktivitas dan lebih sedikit berpikir serta antusias, sedangkan ahli IT sebaliknya.
  • Pebisnis menyukai pertemanan baru dengan siapapun, sedangkan ahli IT sebaliknya.
  • Pebisnis cenderung bebas dalam bekerja atau beraktivitas sehingga terkesan tidak terjadwal, sedangkan ahli IT sebaliknya.
  • Pebisnis biasanya seorang yang suka mengambil risiko tanpa harus banyak pertimbangan, sehingga akan belajar dari pengalaman, sedangkan ahli IT sebaliknya.
  • Pebisnis cenderung menyukai interaksi yang bertemu langsung dalam membicarakan suatu masalah atau lainnya, sedangkan ahli IT sebaliknya.

Hybrid Business-IT Person

Hybrid business-IT person adalah jalan tengah untuk memadukan keduanya. Dalam prosesnya, nilai perusahaan dapat dibangun oleh pebisnis sedangkan ahli IT yang menjalankan sistem. Keduanya harus saling memahami kelebihan masing-masing, sehingga hybrid business-IT mampu memahami bisnis sehingga tahu teknologi yang dapat memajukan bisnis, dan mampu memahami teknologi yang dapat menyelesaikan urusan bisnis.

Secara teknis, partnership diantara keduanya dapat dibangun dengan cara saling memahami potensi masing-masing, menyesuaikan komunikasi, membangun keakraban, dan menyelaraskan visi dan misi. Tentu ini membutuhkan seorang leader yang memiliki kapasitas  memimpin dan mengorganisasikan tim dengan baik.

Y. Prabawanto